Teks
Laporan Hasil Observasi
A. Definisi
Teks laporan hasil observasi adalah teks yang berisi penjabaran umum untuk
melaporkan sesuatu berupa hasil dari pengamatan.
Teks laporan hasil observasi disebut juga dengan teks
klasifikasi, karena teks tersebut memuat klasifikasi mengenai jenis sesuatu
berdasarkan kriteria tertentu. Teks laporan hasil observasi bersisi pendeskripsian/
berfungsi mendeskripsikan bentuk, ciri, atau sifat umum dari benda, hewan,
tumbuh-tumbuhan, manusia ataupun peristiwa yang terjadi di alam semesta.
B. Struktur Teks
Pernyataan umum^anggota/ aspek yang dilaporkan
1.
Pernyataan Umum
Paragraf yang
berisi klasifikasi suatu objek yang akan diklasifikasikan setelah melakukan observasi
atau pengamatan.
2.
Anggota/ Aspek yang dilaporkan
Paragraph yang
berisi penjelasan hasil klasifikasi suatu objek yang telah diobservasi.
C. Ciri-ciri Teks Laporan Hasil Observasi
1.
Harus
mengandung fakta,
2.
Bersifat
objektif,
3.
Harus
ditulis sempurna dan lengkap sesuai dengan struktur teks,
4.
Tidak
memasukkan hal-hal yang menyimpang, mengandung prasangka, atau pemihakan dari
penulis (opini),
5.
Disajikan
dengan tata bahasa Indonesia yang baku, singkat, dan jelas.
D. Perbedaan Teks Laporan Hasil Observasi
dengan Teks Deskripsi
Teks laporan hasil observasi menggambarkan sesuatu secara umum dan sesuai
fakta apa adanya tanpa adanya opini/ pendapat dari penulis. Sedangkan teks
deskripsi bersifat individual dan penulis dapat memberikan opini atau
pendapatnya di dalam teks tersebut.
E. Ciri Kebahasaan Teks Laporan Hasil
Observasi
1. Verba (Kata Kerja)
Verba atau kata kerja (bahasa Latin: verbum, "kata") adalah
kelas kata yang menyatakan suatu tindakan, keberadaan, pengalaman, atau
pengertian dinamis lainnya. Jenis kata ini biasanya menjadi predikat dalam
suatu frasa atau kalimat.
Verba atau kata kerja biasanya ditandai dengan kata-kata yang menyatakan
perbuatan atau tindakan. Verba dapat dinyatakan dengan modus perintah, dan
berhubungan dengan aspek keberlangsungan yang dinyatakan dengan kata ‘lagi’
(sedang).
a. Verba
Aktif
Verba aktif,
yaitu kata kerja yang menyatakan suatu tindakan atau pekerjaan. Contoh: makan,
mandi, bersepeda, memanjat, dll
b. Verba Pasif
Verba pasif,
yaitu kata kerja yang menyatakan suatu tindakan atau pekerjaan yang dikenal
sebagai kata kerja tetapi tidak memunculkan tindakan atau perbuatan. Contoh:
tidur, duduk, beristirahat, meninggal, dll.
2. Sinonim dan Antonim
a. Sinonim
Sinonim
adalah suatu kata yang
memiliki bentuk yang berbeda namun memiliki arti atau pengertian yang sama atau
mirip. Sinomin bisa disebut juga dengan persamaan kata atau padanan kata.
Contoh Sinonim :
- binatang = fauna
- bohong = dusta
- haus = dahaga
- pakaian = baju
- bertemu = berjumpa
- binatang = fauna
- bohong = dusta
- haus = dahaga
- pakaian = baju
- bertemu = berjumpa
b. Antonim
Antonim
adalah suatu kata yang
artinya berlawanan satu sama lain. Antonim disebut juga dengan lawan kata.
Contoh Antonim :
- keras x lembek
- naik x turun
- kaya x miskin
- surga x neraka
- laki-laki x perempuan
- atas x bawah
- keras x lembek
- naik x turun
- kaya x miskin
- surga x neraka
- laki-laki x perempuan
- atas x bawah
3. Konjungsi
Konjungsi adalah
kata yang difungsikan sebagai kata penghibung, baik antar kata, antar kalimat,
maupun antar paragraf.
a.
Dan, digunakan untuk menambahkan sifat untuk
anggota kelas yang sama. Contoh: Yang pertama sering disebut benda hidup dan
yang kedua sering disebut benda mati. Jenis makanan yang paling
digemari oleh siswa di sekolah adalah bakso dan mi ayam.
b.
Tetapi, digunakan untuk menyatakan perbedaan
antara anggota kelas yang satu dengan anggota kelas yang lain. Contoh:
Tumbuh-tumbuhan tidak mempunyai otak, jantung, paru-paru, dan darah, tetapi
tumbuh-tumbuhan hidup. Hewan mempunyai ciri-ciri yang sama dengan manusia, tetapi
hewan tidak dapat berpikir.
c.
Sementara
itu, digunakan untuk
membedakan sifat satu anggota kelas dengat sifat anggota kelas lain. Contoh:
vertebrata adalah hewan yang bertulang belakang, sementara itu
invertebrata adalah hewan yang tidak bertulang belakang.
d.
Sedangkan, digunakan untuk membedakan satu anggota kelas dengan anggota
kelas yang lain. Contoh: tumbuh-tumbuhan dapat menghasilkan makanan sendiri, sedangkan
hewan tidak dapat menghasilkan makanan sendiri. Makanan cepat saji pada umumnya
menggunakan pengawet, sedangkan makanan sehari-hari tidak
menggunakan pengawet.
e.
Selanjutnya, digunakan untuk melanjutkan informasi
dari satu anggota kelas ke anggota kelas yang lain. Contoh: mawar, jagung, dan
tanaman buah mempunyai bunga, tetapi jamur, lumut, dan pakis tidak. Selanjutnya,
hewan dapat dibagi menjadi vertebrata dan invertebrata. Buah-buahan dan
sayur-mayur mengandung banyak vitamin. Selanjutnya, daging
mengandung banyak protein.
4. Kalimat Simpleks dan Kalimat Kompleks
a. Kalimat Simpleks
Kalimat
simpleks ialah kalimat yang hanya terdiri atas satu struktur dengan satu verba
utama. Biasanya kalimat simpleks hanya memilki pola S-P-O atau S-P-O-K. Dengan kata lain, kalimat simpleks adalah
kalimat sederhana. Contoh:
tumbuh-tumbuhan(S) tergolong(P) ke dalam makhluk hidup(O).
b. Kalimat Kompleks
Kalimat kompleks, yaitu kalimat yang terdiri atas dua struktur
atau lebih dengan
dua verba atau lebih. Kalimat kompleks memiliki lebih dari satu struktur dan satu verba utama karena di dalam kalimat ini terkandung lebih dari satu aksi (Predikat), peristiwa, atau keadaan. Contoh: yang pertama(S) sering disebut(P) makhluk hidup(O) dan yang kedua(S) disebut(P) makhluk mati(O).
dua verba atau lebih. Kalimat kompleks memiliki lebih dari satu struktur dan satu verba utama karena di dalam kalimat ini terkandung lebih dari satu aksi (Predikat), peristiwa, atau keadaan. Contoh: yang pertama(S) sering disebut(P) makhluk hidup(O) dan yang kedua(S) disebut(P) makhluk mati(O).
5. Kalimat Definisi
Kalimat definisi adalah kalimat yangg mengungkapkan
makna, keterangan, atau ciri utama dari orang, hewan, benda, proses, atau
aktivitas.
Contoh :
1) Mamalia adalah binatang yang menyusui.
2) “Kucing besar” itu adalah hewan pemangsa dan pemakan
daging.
Contoh kalimat (1) dan (2) itu dapat dirumuskan
menjadi X = Y dengan keterangan
bahwa X adalah hewan atau benda yang
didefinisikan, Y definisinya, dan tanda sama dengan (=) adalah verba
penghubung, seperti adalah, ialah, termasuk, digolongkan, terdiri atas,
disebut, dan meliputi.
X
|
=
|
Y
|
Mamalia
|
adalah
|
binatang yang menyusui
|
“Kucing besar”
|
adalah
|
hewan pemangsa dan pemakan daging.
|
Untuk menguji bahwa definisi itu benar, kalian
dapat membalik kalimat itu. Ubah susunan kalimat dalam tabel itu menjadi Y = X.
Kadang-kadang dalam membalik kalimat itu, kalian harus membuat modifikasi
seperlunya, misalnya dengan mengubah verbanya. Oleh karena itu, penjelasan
dalam kurung pada hasil pembalikan berikut ini diperlukan.
Apabila definisi itu tidak
dapat dibalik, hal itu menunjukkan bahwa definisi itu tidak bagus atau unsur X
dan Y tidak mempunyai bobot yang sama.
Ø Mamalia meliputi harimau (Mamalia yang dimaksud itu adalah harimau.)
Ø Hewan pemangsa dan pemakan daging meliputi
harimau. (Hewan pemangsa dan pemakan daging yang dibicarakan itu adalah harimau).
6. Kalimat Deskripsi
Kalimat deskripsi
adalah kalimat yang menggambarkan suatu objek, baik objek hidup ataupun objek
mati yang berfungsi untuk memberikan gambaran objek tersebut sesuai dengan
pengalaman dan perasaan penulis. Teks deskripsi bersivat unik dan individual
sehingga penulis dapat memberikan opini/ pendapatnya di dalam teks.
Kalimat deskripsi adalah kalimat yang depat berisi gambaran
sifat-sifat benda yang dideskripsikan. Sifat-sifat itu, antara lain, berupa
ukuran (besar kecil, tinggi rendah), warna (merah, kuning, biru), rasa (manis,
pahit, getir, halus, kasar). Atau sifat-sifat fisik yang lain.
Contoh :
(a) Harimau dapat mencapai tinggi 1,5
meter, panjang 3,3 meter, dan berat 300 kilogram.
(b) Bulunya berwarna putih dan cokelat
keemas-emasan dengan belang atau loreng berwarna hitam.
(c) Kuda mempunyai ekor sepanjang satu
meter.
Pola kalimat deskripsi hampir sama dengan pola
kalimat definisi. Perbedaannya adalah kalimat deskripsi tidak dapat dibalik
seperti kalimat definisi. Kalimat deskripsi berisi gambaran sifat-sifat yang
dimiliki oleh benda yang dideskripsikan.
7. Perbedaan Teks Laporan Hasil Observasi dengan
Teks Deskripsi
Teks laporan hasil observasi menggambarkan sesuatu
secara umum dan sesuai fakta apa adanya tanpa adanya opini/ pendapat dari
penulis. Sedangkan teks deskripsi bersifat individual dan penulis dapat
memberikan opini atau pendapatnya di dalam teks tersebut.
8. Kelompok Kata Khusus Penjenis dan
Pendeskripsi
a. Penjenis
Penjenis adalah kata yang menentukan jenis atau klasifikasi
benda yang diikuti. Penjenis merupakan kelompok nomina penjelas yang berperan
mengklasifikasikan benda.
Contoh: :
1.“Kucing besar” itu adalah hewan pemakan daging.
2.Harimau dapat hidup di padang rumput.
3.Wilayah harimau dapat mencapaai kawasan perdesaan.
1.“Kucing besar” itu adalah hewan pemakan daging.
2.Harimau dapat hidup di padang rumput.
3.Wilayah harimau dapat mencapaai kawasan perdesaan.
b. Pendeskripsi
Pendeskripsi adalah kata penjelas yang berperan mendeskripsikan
benda yang dimaksud.
Contoh:
1.Harimau mempunyai gigi yang kuat dan tajam untuk mengoyak daging.
2.Cakar harimau sangat kuat untuk menerkam mangsanya.
3.Harimau mempunyai wilayah yang amat luas.
1.Harimau mempunyai gigi yang kuat dan tajam untuk mengoyak daging.
2.Cakar harimau sangat kuat untuk menerkam mangsanya.
3.Harimau mempunyai wilayah yang amat luas.